Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Halaman

Minggu, 20 Mei 2012

Rindu yang Tak Pernah Berubah

Minggu, 20 Mei 2012
2 komentar
Kemarilah...
Duduklah di sampingku...
Rasakan rindu yang tak pernah berubah
Dahulu hingga kini..

Genggamlah jemari ini
Dan kau akan mengerti
Nada yang tak berbunyi,
Juga huruf yang tak sempat menjadi sandi ...

Disini...
Aku menunggu bersama sepi
Sang teman sejati



Smg, malming 19.05.12

read more

Embun Pagi - Semangat yang Pergi

2 komentar
Selamat pagi embun pagiku,
Sengaja tak kupakai kata “Semangat pagi” Seperti yang kau ajarkan Karena demikianlah suasana hatiku
 Ahhhh…. Setelah terik merampasmu dari dedaunan
 Dan enggan menjatuhkannya ke tanahku
Semangat itu serasa terbang

Tapi, Aku selalu berusaha Melakukan seperti hal yang engkau teladankan
: Iklas saat mesti jatuh ke tanah
 Aku akan terus mendaraskan mantra yang selalu kau bisikkan :
 “Iklas dan Memberi” Walau sulit bagiku melakukannya
 Aku akan selalu berusaha….

Embun pagiku,
Walau aku merasa kehilangan pendar bening dan sejukmu
 Tapi seperti katamu, Tetesmu telah meresap ke hatiku
 Dan telah mengalir dalam darahku
Aku berharap walau kesegaranmu melemah di nadiku….
Subuh kan kembali menurunkanmu ….
Esok …
Esok
dan
Esoknya lagi……



#Rindu embun pagi Edisi Mei – 19.05.2012 – 23:28

read more

Kamis, 17 Mei 2012

Aku Tak Mau

Kamis, 17 Mei 2012
0 komentar
Mas,
Ini sekedar ungkapan hatiku
Hati yang masih terus belajar
Hati yang ingin tumbuh menjadi dewasa

Aku pun tak mau terus terkukung dalam kepompongku
Juga tingkahku yang mungkin menjemukanmu

Mas,
Kalaupun mas lelah dengan sikapku
Aku tak mau jauh dari senyum dan kehangatanmu

Mas, aku tak mau jauh darimu...

read more

Selasa, 15 Mei 2012

Rahasia Hati

Selasa, 15 Mei 2012
0 komentar
Sedang kubaca puisi rindumu
Di batas waktu dan cakrawala
Yang selalu saja membisu

Dan aku tak tahu warna puisimu sesungguhnya
Putih, hitam atau abu-abu?
Andai saja pelangi mau
Membisikkan rahasia ruang hatimu
Aku tak perlu terombang-ambing
Di pusaran ombak rindu tak bertepi ini


Semarang, 3 Maret 2012

read more

Mas Kris

0 komentar
Mas Kris,
Aku tahu aku tak pantas menerima cintaMu

Tapi Mas......
Aku pun tahu bahwa :
Engkau datang untuk orang berdosa
Macam aku ini.....
Engkau tak datang buat orang yang suci dan sok suci itu

Biarlah hatiku berlega sedikit
Karena aku selalu boleh merasakan cintaMu

Mas, Besok perjamuan terakhir
Akankah Engkau mengundangku Duduk bersamaMu????
Sedang seringkali aku mengabaikanMu

Mas, Undang aku ya....
Biar ku buka hatiku untukMU

Mas... Aku ingin membasuh kakimu saja...
Boleh kan???

read more

BER(k)AT

0 komentar
Saat hidupku terasa berat
Aku akan menambahkan huruf K ditengahnya
Dan berharap mukjijat Paskah
Saat batu kuburNya terguling
Demikian juga batu kegelapan hidupku
Meneroboskan secercah terang bagi sesamaku....

Selamat paskah, sahabat Bersinarlah hidupmu....selalu


Meita n fam

read more

Sejauh Doa

0 komentar
Sejauh doa, itulah diriMU, Mas
Ketika raga dan jiwa ini tiada daya
Hanya hening dan kata tanpa suara
Tlah mampu tarikku dalam pelukMU

Mas, aku rindu ...

read more

RIndu

0 komentar
Mendekatlah...

Sentuhlah...

Kecaplah...

dan ...

Rasakanlah...

Rindu yang tak berwujud
Namun ada ...
Kusimpan di ruang hati

read more

5 Mei

0 komentar
Lebih dua dasawarsa telah kita lewati bersama
Menapaki jalan penuh kerikil tajam
Berlayar di samudra berombak deras
Dan terkadang, terbang di langit cerah tak berawan.

Aku mencintaimu, itu pasti!
Tapi,
Hari ini, secara khusus aku ingin memohon kepadaNYA...
"Agar aku bisa mencintaimu dengan cinta yang dulu :
Cinta yang penuh gairah dan debar nan indah,
Cinta yang belum tergerus rasa KECEWA DAN SAKIT HATI"
Karena diantara kita ada 4 buah cinta,
yang hadir dan telah dipercayakanNYA pada kita.

Engkau tetaplah anugerah terindah
Dan keluarga kecil kita adalah taman bunga dan surga bagiku.

Aku ingin terus mencintaimu
Mencintai dengan cinta yang sama,
Bahkan andai kumampu, aku ingin mencintaimu lebih.

Ya, aku sadar!
Cinta tanpa luka takkan terasa manisnya...

Akan slalu kuingat janji yang telah terpatri di altar suci :

"Setia dalam duka dan suka
                    malang dan untung
                    sakit dan sehat"


Di usia perkawinan yang makin renta dan rapuh,
Hanya cintaNYAlah sumber mata air Serta roti hidup
Bekal dalam peziarahan kita.

Terimakasih telah menemani,
Terimakasih telah menopang
Dan terimakasih telah menjadi bahu untuk bersandar ...


Ajari aku : Mencintai kekuranganmu
Selalu bersedia bahagiakanmu
Apapun terjadi Kupastikan ku ada…(untukmu) – (song by Once)

read more

Mengais Semangat Yang Tercecer

0 komentar

Ini adalah statusku di sebuah jejaring sosial, saat aku merasa terbanting oleh idealisme yang tak dapat aku penuhi. Beruntung aku selalu mempunyai sahabat-sahabat yang baik, yang selalu menjadi malaikat penolong yang dikirimkan Tuhan untukku.

Celoteh dan komen-komen sederhana, sungguh mampu membuat bibir ini tersungging, dan hati ini menertawakan kekerdilan diri serta kecengengan yang seharusnya tak kulakukan. Kata para bijak,
"Dalam kelemahanku nyatalah kekuatanNYA”

Dan memang demikianlah adanya. Dalam ketakberdayaan serta keterbatasanku sebagai manusia yang seringkali merasa super, mampu melakukan segalanya, dan ingin segala sesuatu sempurna, aku justru merasa lemah dan kehilangan semangat.

Sudah dua bulan ini, aku tak mempunyai pembantu. Setelah dia, yang 20 tahun mengabdi pada keluargaku menemukan belahan hatinya dan memutuskan untuk menikah. Hal ini dibarengi, asisten pengajarku juga mendapat pekerjaan yang lebih baik. Bukan cuma satu orang, tapi dua sekaligus. Jadilah aku berusaha tampil sebagai seorang super woman. Aku menjanjikan pada para muridku bahwa aku akan tetap mendampingi mereka dengan berbagai persyaratan ini itu, antara lain mereka harus membuat janji dulu denganku, bla bla bla.

Bukan cuma itu. Aku juga menolak menggunakan mesin cuci untuk meringankan pekerjaan rumah, karena aku anggap mesin pintar itu cuma sekedar mesin penggiling, sedangkan jasa laundry aku anggap jorok, tidak bisa menjamin kesterilan dlsb.

Bisa dibayangkan, aku berangkat kerja pukul 7 pagi, pulang dan tiba di rumah pukul 5 sore. Di rumah, sudah menunggu murid-muridku. Mereka belajar hingga pukul 7 malam. Lanjut jika ada yang meminta les di rumah aku langsung meluncur ke rumah mereka hingga pukul 20an. Tiba di rumah, di hari-hari tertentu rumahku dipakai untuk latihan paduan suara hingga pukul 22. Sungguh kadang aku merasa tenaga dan pikiranku terkuras. Sebetulnya hal ini tak terlalu menjadi beban, jika saja asisten ditempat usahaku yang satu lagi tak bermasalah.

Sudah 2 minggu ini orang tuanya opname. Tentu saja para orang tua itu mengeluh. Hal inilah yang membuat semangatku tercecer. Idealismeku, untuk komitmen yang telah kujanjikan serasa kuabaikan. Aku sungguh kecewa pada diriku sendiri yang tak mampu memberikan pelayanan yang terbaik.

             Dalam keputus-asaanku, aku menulis status tersebut diatas. Pak Handoko, motivator dan inspiratorku memberi komen sederhana yang membuatku terperangah.

“Tema bagus untuk jadi tulisan, besok jadi ya!” tulis Pak Handoko dalam komennya.
“Jiah, hadhoh lha wong ini aja sendang nglokro kok malah suruh nulis,” begitu balasku.
“Mosok, orang hebat bernama Nur (Demikian teman-teman Baltyra meledekku) kok mau hanya jadi pengganti si mbak. Lha sejak si mbak nikah kok gak pernah menulis. Saya pikir cukup puas jadi sulihnya.”

Komen sederhana penuh motivasi ini membuatku tersenyum dan menertawakan diriku sendiri. Betapa bodohnya aku yang begitu cengeng dan mengasihani diriku sendiri. Aku bersyukur mempunyai teman-teman dan sahabat-sahabat yang selalu menghiburku. Tuhan selalu mengirimkan malaikat penolongku.

Dalam ketidak berdayaanku, justru aku menemukan sesuatu yang indah : KekuatanNya yang luar biasa dan maha dahsyat. Indah sekali rasanya, menyadari betapa aku selalu ditopangNya, dihiburNya. Senyum kecil yang tersungging dibibirku ternyata mampu mengubah dan mencerahkan pikiranku.

Aku mulai menyusun rencana-rencana yang aku harap bisa berjalan dengan baik. Aku menyadari bahwa aku tak sempurna, tapi aku telah berusaha untuk memegang komitmen ditengah segala keterbatasanku.

Terimakasih untuk sahabat-sahabatku yang telah memberi semangat, yang meminjamkan bahu untuk sekedar bersandar. Aku bahagia memiliki kalian. “That’s friends are for”



Semarang, 24 April 2012

read more

Mbangun Tresno

0 komentar

Judul diatas terinspirasi komen pak Handoko di artikelku : Mencintai, Dicintai dan Jatuh Cinta adalah Anugerah. Begini katanya :

            “Meita, jatuh cinta itu mudah. Yang sulit adalah mbangun trisna.”

Yup! 100% setuju! Banyak orang yang mudah sekali jatuh cinta, tapi gagal untuk membangun cinta itu menjadi suatu bangunan yang indah, membuatnya menjadi suatu kediaman yang nyaman bagi keluarga kecilnya.

Banyak tips yang disediakan agar rumah tangga bahagia, sakinah mawardah dan waromah. Tetapi tiap hari, masih saja banyak sidang perceraian atau juga pasangan yang pisah ranjang.

Mbangun tresna tak seindah saat kita jatuh cinta. Memelihara cinta, seperti merawat anak, tanaman dan binatang peliharaan kita. Tak cukup hanya cinta, diperlukan kesabaran, ketelatenan dan masih banyak lagi komponennya. Dan itu pun tergantung kebutuhan masing – masing, alias sangat situasional.

Seringkali pasangan merasa malas merawat kemesraan. Pada kenyataannya hal mendasar yang membuat cinta begitu indah adalah kemesraan. Itu buat saya lho. Entah buat anda. Kita ingat saja saat berpacaran dahulu, kita tidak malas membuat hal – hal kecil yang menyenangkan buat pasangan kita. Juga komunikasi yang intens sangat diperlukan.  Kedua hal ini menjadi bumbu penyedap dalam kehidupan perkawinan. Percayalah, perkawinan tanpa kemesraan dan komunikasi seperti halnya masakan yang hambar tanpa garam. Sekedar untuk dimakan mengatasi rasa lapar.

Sekedar sharing saja, suamiku bukanlah orang yang romantis.  Dulu kami sering berselisih paham, karena sifatku yang manja, ingin selalu diperhatikan. Sedangkan dia menganggap hal itu tidak penting. Cinta tidak perlu diungkapkan dengan kata-kata. Cukup perbuatan saja. Tapi buat aku itu tak cukup. Walau demikian aku tak lelah bersikap mesra dan manja padanya.

Belakangan, di usia perkawinan kami yang makin matang, dan di usianya yang mulai merayap senja, ia mulai menyadari, pentingnya kemesraan. Ia sekarang yang sering minta perhatian. He he he……….Untunglah, ia punya kesadaran begitu. Ia takut aku diperhatikan orang lain. Xixixixi…………
Hmmmmm senangnya.,,,

Suamiku menyadari aku punya banyak teman. Memang dari kecil justru kebanyakan temanku adalah laki-laki. Inilah hal yang dikhawatirkannya. Untunglah, aku selalu dikelilingi teman-teman yang baik, mereka menyayangi aku. Aku tak munafik, bahwa aku ataupun sahabat-sahabatku ini tak pernah saling jatuh cinta. Tapi, selalu aku maupun sahabat-sahabatku ini kembali pada hakikat dan komitmen hidup kami masing-masing. Persahabatan atau rasa yang ada sebatas untuk mendewasakan dan melewati proses hidup yang memang harus dijalani sesuai dengan karkter dan pribadi masing-masing. Namun manusia sejatinya, dihargai karena dia mampu memegang komitmen dan kehormatannya hingga akhir hayatnya. Semoga aku juga selalu mampu menjaganya… Amin.

Kembali pada MBANGUN TRESNA. Seperti yang kusampaikan diawal, cinta itu seperti tanaman yang suatu saat bisa layu, atau bahkan mati terserang hama, dan akhirnya bersemi kembali karena dirawat dengan baik. Kita sering lupa, bahwa demikianlah cinta kita. Tanpa perawatan yang memadai, pastilah cinta itu akan seperti mayat hidup jika tak mau dikatakan mati.

Nah, sudahkah anda mbangun tresna, merawat cinta anda agar tetap subur, indah dan selalu bersemi, berbunga tiap hari???? Ha ha ha ha….. Kalau aku sih tidak muluk-muluk. Karena sebenarnya hidup adalah suatu proses. Ada up and down. Tinggal kita mau membuat proses hidup itu memiliki arti atau hanya sekedar hidup yang monoton sia – sia.

Akhirnya aku mau mengajak anda semua : yuk Mbangun Tresna! Yuk mesra, yuk saling memperhatikan, yuk saling memahami dan selalu memaafkan … silahkan tambahi sendiri ya………………..!!!!!


Salam penuh cinta untuk anda semua, sahabat-sahabatku!
Semarang 30 April 2012





           

read more

Kaukah Itu?

0 komentar
Kaukah itu ?

Yang menyelinap di pagiku
Lalu mencuri embun
Menyeret awan dan membiarkannya menudung langitku
Hingga gerimis menjadi hujan badai?

Hmmm tak apa...
Akan kutunggu matahari mengintip
Dan menorehkan pelangi
Juga menjatuhkan kembali embun,
di tanahku....






read more

Mencintai, Dicintai dan Jatuh Cinta Adalah Anugerah (Bag. II)

0 komentar

Hidup adalah proses belajar yang terus menerus dan tiada henti. Dan pelajaran yang paling menarik dalam hidup adalah Cinta. Ini sih buat aku. Ha ha ha ha…

Cinta menjadi topic yang selalu indah dan tak pernah habis diceritakan. Aku sungguh tertarik sharing seorang biarawan tentang cinta. Dimana dalam imamatnya ia jatuh cinta. Sungguh merupakan suatu perjuangan yang indah ketika menikmati saat mencintai, dicintai dan jatuh cinta. Menjadi luar biasa ketika ia mampu mengendalikan rasa cinta EROS dan meningkatkannya menjadi cinta yang luhur yaitu cinta AGAPE.

Cinta eros adalah cinta romantis, di mana gairah dan fantasi sering menguasai hidup dan kepribadian mereka yang terlibat. Dalam proses cinta Eros ini, kehidupan serasa hanya terpusat pada sang kekasih. Biasanya orang yang sedang mengalami, membayangkan kisah seperti di film dan novel romantis. Tapi eros bukanlah cinta yang kekal, karena cinta ini tumbuh dari emosi dan keadaan. (Spin yarn – Wiki Pedia)

Ada juga yang disebut Cinta FILLA. Cinta FILLA ini, adalah cinta yang saling memberi dan menerima, berkomunikasi serta bekerja sama. Contoh konkrit dalam cinta semacam ini adalah dalam suatu persahabatan, atau juga dalam institusi perkawinan. Ada “take” and “give” – memberi dan menerima.

Tingkat cinta yang terluhur adalah Cinta AGAPE. Cinta dalam tingkat ini adalah cinta yang tak bersyarat. Dalam tingkatan cinta AGAPE ini, orang memberikan dirinya, tetap mencintai orang yang tak pantas dicintainya. Inilah yang dilakukan oleh Sang Maha Cinta. Mencintai manusia tanpa syarat, tetap memberikan apa yang diperlukan, walau manusia tak pantas dicintai.

Kembali pada masalah mencintai, dicintai dan jatuh cinta adalah anugerah, seringkali aku bertemu dengan orang yang tak bisa mencintai. Juga aku cukup banyak menemui orang yang tak dicintai (oleh orang yang diharapkannya). Sering mereka merasa hidupnya tak berarti. Dan lebih tragis lagi adalah orang yang tak pernah jatuh cinta.

Wow! Kalau sampai ini terjadi, aku cuma bisa mengatakan : “malapetaka”. Jatuh cinta sungguh merupakan suatu anugerah. Indahnya saat berdebar-debar, terbayang-bayang saat dikecup orang yang dicintai ha ha ha ha………

Adakah diantara anda belum pernah jatuh cinta……? Paling tidak, sekali saja anda harus mengalaminya. Ha ha ha ha……(Ini bukan aliran sesat lho!) Dalam proses kehidupanku, akupun juga mengalami masa-masa jatuh cinta, mencintai dan dicintai. Pernah suatu ketika seorang teman mengatakan, wah kamu ini puber kedua ya? Aku cuma tertawa dan kukatakan padanya, setiap hari, setiap waktu aku jatuh cinta, jadi mungkin aku ini sedang puber terus, ha ha ha ha.

Adakah yang salah dari mencintai, dicintai dan jatuh cinta? Menurutku sih tidak. Menjadi salah kalau kita mengabaikan komitmen hidup kita. Maksudnya adalah ketika kita sudah terikat dalam suatu komitmen pernikahan atau hidup membiara namun kita melanggarnya dan melupakan apa yang telah menjadi pilihan hidup kita. Pada dasarnya cinta membuatku bersemangat dan hidup. Aku mengendalikan perasaan cinta itu dan membuatnya menjadi proses yang indah dan sempurna, menjadikannya suatu semangat untuk lebih mencintai pasanganku. Hal ini membuat aku merasa beruntung karena Tuhan memberi anugerah terindah dalam hidupku : Suami dan anak-anakku – keluarga kecilku.

Di usiaku sekarang ini, aku sungguh merasa bahagia : Mencintai, Dicintai dan Jatuh cinta….. What a blessing!




Semarang, 27 Maret 2012


read more

Kemarilah

0 komentar
Kemarilah...
Wahai pelangi hati...
Mendekatlah,
Biar ku sentuh satu persatu warnamu yang ceria, sendu juga pilu ..

Aku tahu
Meski kadang matahari enggan menorehkan kuasnya dilangitku
Juga titik air malas membiaskan warnanya,
Tapi, percayalah!
Telah kusediakan buatmu ruang,
Di batas cakrawala hatiku ....

Kemarilah ...!

read more

Belajar dan Belajar

0 komentar

3 tahun sudah anakku bersekolah di sekolah berasrama. Letaknya di kota Muntilan, dan nama sekolahnya adalah SMA Pangudi Luhur Van Lith.

Dalam proses belajarnya sekolah mempunyai beberapa program besar “Belajar di luar kelas” : 1.Live In atau bisa juga disebut home stay. Program ini dilaksanakan saat siswa kelas X. Dalam program ini anak-anak belajar hidup, mengalami situasi yang dalam hal ini adalah situasi kemiskinan desa. Kemiskinan di desa tentu tidak sama dengan kemiskinan di kota . Kemiskinan di desa (yang saya maksud disini adalah desa dekat-dekat Muntilan dan Magelang) biasanya, walau mereka miskin tetapi untuk makan tiga kali mereka masih mampu, tinggal mengambil apa yang ada di sekitar rumah. Tahu sendirilah Indonesia kan kaya raya.

2. Retret Kesadaran dan Keterlibatan Sosial. Program sekolah ini dilaksanakan biasanya saat mereka kelas XI, saat kakak-kakak kelasnya sedang menghadapi Ujian Nasional/Sekolah. Untuk Program ini, sekolah menggandeng Orang tua murid yang disebut FKMPP dan alumnusnya yang tergabung dalam PAVALI, di Kota Besar sekitar Muntilan : Yogyakarta, Solo, Semarang , Magelang, dan Temanggung.

Kebetulan (dulu) aku sebagai koordinator untuk kota Semarang , ikut ambil bagian dalam program ini. Dalam program ini siswa diajak untuk berbela rasa pada kaum miskin, lemah, tersingkir serta difabel atau cacat. Biasanya sekolah membuat evaluasi terhadap sikap, sifat dan perilaku anak selama di asrama. Kemudian, mereka akan diolah dalam beberapa kriteria. Misalnya saja Pengolahan hati, artinya, anak dinilai kurang memiliki kepekaan, sehingga mereka perlu diolah hatinya. Untuk pengolahan hati biasanya mereka kami titipkan di Panti-Panti Asuhan atau rehabilitasi. Pengolahan yang kedua, adalah Fisik. Dalam pengolahan ini biasanya siswa dinilai kurang giat, sehingga perlu untuk diolah fisiknya, belajar pada kaum miskin, sulit serta kerasnya hidup sehingga mereka tak mudah berpangku tangan.

Pengolahan yang ketiga, adalah Ekonomi. Dalam pengolahan ini biasanya siswa dinilai kurang mampu mengelola uang. Mereka akan dititipkan pada orang-orang miskin, agar mampu, mengalami, melihat dan akhirnya berefleksi betapa berharganya uang sehingga mereka tidak mudah menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang kurang berguna. Rambu-rambu yang diberikan sekolah kepada kami untuk membantu mencarikan tempat-tempat itu adalah bahwa keluarga yang akan diikuti adalah keluarga miskin, rumahnya diharapkan tidak mempunyai elektronik yang mewah dan lantainya tidak keramik. Rumahnya tipe sangat sangat sederhana. Namun dalam pencariannya, karena di Semarang kami dititipi 50 anak, dan tidak mungkin mencari sebegitu banyak tempat yang sesuai harapan sekolah, maka pasti ada saja yang sebenarnya tidak masuk criteria.

3. Orientasi Pekan Profesi Dalam Orientasi Pekan Profesi ini, biasanya siswa akan ikut orangtua yang sudah mapan, dan profesinya sesuai dengan cita-cita mereka. Dan biasanya Semarang dititipi 20 Anak untuk program yang ketiga ini.

Nah, saya akan bercerita perbedaan mencari tempat pada poin 2 dan 3 tapi di artikel berikutnya ya…….
.

read more

Mencintai, Dicintai dan Jatuh Cinta adalah Anugerah (Bag I)

0 komentar

Pernyataan ini adalah hasil permenunganku bertahun - tahun. Mungkin banyak yang tak setuju. Boleh - boleh saja, karena sebuah pernyataan tentu menyangkut latar belakang, pengalaman, cara pandang dan masih banyak lagi yang mempengaruhinya.

Aku tak mau bicara tentang orang lain. Aku mau bicara saja tentang diriku. Dulu, aku begitu sempit mengartikan kata cinta. Bagiku, jika pasanganku mengingat masa lalunya, itu adalah suatu pengkhianatan. Ha ha ha. Padahal aku pun sering mengingat pacar-pacarku. Juga kenangan-kenangan manis yang pernah kualami. Apakah itu suatu pengkhianatan? Hmmm, entahlah mungkin iya.

Tapi manusia tak kan pernah bisa melupakan masa lalunya begitu saja. Apakah itu dosa? Lagi-lagi entahlah. Karena dosa buatku hak preogratif Sang Maha. Kadang-kadang, dulu aku juga suka cemburu jika pasanganku memperhatikan atau diperhatikan lawan jenis. Sampai suatu saat ketika aku curhat pada seorang sahabat, malah aku diketawain. Begini katanya,

"Ya pastilah ada rasa sayang atau pun cinta, kalau kita memperhatikan orang lain. Kalau tidak ada, mana mungkin kita memberi perhatian kepada mereka. Ayolah, jangan kedepankan prasangka buruk. Kita harus mencintai sesama dan pasangan kita, tapi tak melebihi cinta kita padaNYA. Dan lebih dari itu karena kita mencintaiNYA. Kalau itu menjadi dasarnya maka kita bisa meminimalisir dan menjauhkan diri dari penyelewengan.

" Kembali pada persoalan mencintai, dicintai dan jatuh cinta adalah anugerah, aku seringkali tertawa jika membaca komen-komen bernada curiga, jika aku memasang status cinta. Kadang-kadang aku sengaja menggoda atau memancing komen mereka, sekedar mengorek cara pandang saja. Atau malah kubilang, pengalaman pribadi ya? Ha ha ha...



Bersambung...

read more

Pesta Rakyat Baltyra

0 komentar

Atas hasutan pak Handoko, aku mau menggemblung kali ini. Sebetulnya ide pak Han sih aku disuruh ndalang tentang si kembar Sasadara. Tapi susah juga cari cerita yang kocak untuk mereka. Mungkin lain kali ya. Nah untuk yang ini ceritanya terinspirasi setelah aku nonton sebuah acara tentang Tujuh ter…..Ceritanya tentang kesenian tradisional “Sintren” Nah, baiklah kumulai saja ya.
 ===============================================================

Di suatu pesta rakyat Baltyra, aneka pertunjukan ditampilkan. Tak ketinggalan Mbakyu Guru Probo yang menampilkan beksan dengan judul “Kang Anoew Gandrung”. (Weitzzz la dalah angkat keteknya jangan tinggi-tinggi kang Anoew.. Tuh bulu keteknya dicukur dulu ..xixixixi)

Dari Solo pak Han mau bertayub ria bersama Elnino…. Pak Han, ih genit pegang- pegang tangan Elnino, gak boleh iseng ya, nylempiti godhong…. Ha ha ha ha……

Tapi yang paling heboh adalah kesenian Sint(r)en yang dipersembahkan oleh Ratu Van Kona dan Buto Serpong. Sajian ini mendapat aplaus yang begitu meriah. Simaklah narasi berikut ini :

Alkisah “Buto Chen” Sulandono putra Ki Baurekso “Djoko Paisan” dengan Nyi Dewi “Aichi” Rantamsari. Raden “Buto Chen” Sulandono memadu kasih dengan Sulasih “Laniwati” seorang putri dari Desa “Purworejo” Kalisalak. Namun hubungan asmara tersebut tidak mendapat restu dari Ki Baurekso, akhirnya “Buto Chen” Sulandono pergi bertapa dan Sulasih “Laniwati” memilih menjadi penari. Meskipun demikian pertemuan di antara keduanya masih terus berlangsung melalui alam gaib. Pertemuan tersebut diatur oleh Dewi “Aichi” Rantamsari yang memasukkan roh bidadari cantik macam “Roro Meitasari” ke tubuh Sulasih, pada saat itu pula “Buto Chen” Sulandono yang sedang bertapa dipanggil oleh roh ibunya untuk menemui Sulasih “Laniwati” dan terjadilah pertemuan di antara mereka.

Kisah inilah yang berkembang menjadi Tarian Sint(r)en diperagakan oleh penari yang masih suci. Dan tentu saja tak perlu diragukan lagi kesucian Sulasih “Laniwati” penari kita ini. Ini Foto Yu Lani saat sedang trance.

Dalam atraksi ini, tak ketinggalan grup lawak ledek pimpinan PamPamPers, bersama Sasayu, Ayla dan Mpek Doel ikut meramaikan pementasan Sint(r)én.

Pampers : Mpek Doel aku duwe bedhekan (Aku punya tebakan)
Mpek Doel : Apa tuh Pam?
Pampers : Mengapa biasanya anak setelah sunat, anunya diperban?
Mpek Doel : Ya biar nggak infeksi lah
Pampers : Salah!
Ayla : Aku ngerti. Biar gak dikerubuti laler
Pampers : Masih salah
Sasayu : Aku ngerti Kang, biar hygienis lah. (Penonton ngakak)
Pampers : Ih kok hygienis kayak makanan aja. Salah! Yang bener kalau dibungkus daun entar dikira lemper. (Huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu penonton teriak)

Begitulah dagelan – dagelan segar ala Pampers and his gank terus berlangsung, memanaskan pesta rakyat Baltyra. Tiba saatnya “Sint(r)en” dilanjut. Seorang perempuan yang tak lain adalah Yu Lani memasuki panggung, menari dengan pakaian seadanya dan tanpa riasan. Lalu nyanyi-nyanyian pun ditembangkan. Seorang pawang kemudian mengikat Sintren dengan tali di sekujur tubuhnya mulai leher hingga kaki, sehingga secara syariat, tidak mungkin Sintren dapat melepaskan ikatan tersebut dalam waktu cepat. Sambil membaca mantra khusus, Yu Lani dimasukan ke dalam sebuah carangan (kurungan) yang ditutup kain, setelah sebelumnya diberi bekal pakaian pengganti.

Gamelan terus menggema, pawang tak henti-hentinya membaca doa dengan asap kemenyan mengepul. Juru kawih terus berulang-ulang nembang :

“Tambak tambak pawon Isine dandang kukusan Ari kebul-kebul Wong nontone pada kumpul. Tembang mantra itu dilantunkan secara berulang-ulang.

Penonton mulai berkumpul berdesakan. Begitu penonton sudah banyak, juru kawih mulai melantunkan syair berikutnya,

“Kembang trate dituku disebrang kana, Yu Lani dirante Kang rante aran Aki Buto Gulung gulung kasa Ana sintren isih turu Wong nontone buru-buru Ana sintren masih baru “

Yang artinya menggambarkan kondisi sintren dalam kurungan yang masih dalam keadaan tidur. Namun begitu kurungan dibuka, Yu Lani sudah berganti dengan pakaian yang serba bagus layaknya pakaian yang biasa digunakan untuk menari topeng, ditambah lagi kaca mata hitam yang membuat Yu Lani tampil keren.

Rakyat Baltyra pun Ndomblong mbasan Yu Lani sudah tampil cantik dengan kaca mata hitam. Dalam keadaan trance Yu Lani terus menari, bahkan ia sanggup menari diatas kurungan ayam yang terbuat dari bambu. Selama menari inilah para penonton diperkenankan menari bersama Sintren dan memberinya uang saweran.

Yu Lani kemudian menari secara monoton, para penonton yang berdesak-desakan mulai melempari dengan uang logam, dan begitu uang logam mengenai tubuhnya, maka Yu Lani akan jatuh pingsan. Yu Lani sadar kembali dan menari setelah diberi jampi-jampi oleh pawang. Tarian ini berakhir ketika dalang membuat Yu Lani tak sadarkan diri, dan memasukkannya kembali ke dalam kurungan. Saat dibuka, Yu Lani sudah kembali berpakaian seperti semula dan dalam kondisi terikat di sekujur tubuhnya persis seperti pada saat awal ia dimasukkan dalam kurungan.

Demikianlah sajian Ratu Van Kona yang berkolaborasi apik dengan Buto Van Serpong. Penonton sangat puas dengan penampilan mereka. Malam semakin larut, pertunjukan demi pertunjukan terus disajikan. Tapi Tarian Sint(r)en lah yang paling mengesan di hati penonton. Sampai jumpa lagi di Pesta Rakyat berikutnya….. Ciaoooooo





Disadur Dari Wikipedia, Sintren Tari Rakyat dan berbagai sumber


read more

Oh Jatuh Cinta

0 komentar

Ah jatuh cinta….. senangnya…..!!!

            Ini cerita tentang Mbak UU, ASPRIku yang mau menikah setelah 20 tahun lebih merawat anak-anakku.

Saat ini dia berusia 44 tahun. Dan saat kutanya, kata dia calonnya sih seorang duda tanpa anak. Mbak UU sih sebenarnya masih pengin kerja lagi. Tapi tidak boleh calon suaminya itu.

Ya sudahlah, akhirnya dia menemukan kebahagiaannya. Oh ya dia masih gadis lho. Dari dulu sih mau dijodohin, tapi dia cinta banget sama anak-anakku. Jadinya dia selalu menolak ketika dijodohin. Baru kali ini, setelah dia merasa anak-anak cukup besar, dia bersedia dijodohkan. Tak terkira marahnya anak-anakku yang mau ditinggal Mbak UU menikah. Mereka protes berat. Ha ha ha …. Dasar anak-anak. Mau menangnya sendiri.

Kebetulan setiap Sabtu aku libur. Dan berhubung Mbak UU merubah jadwal pulangnya, yang awalnya tanggal 6 Maret menjadi besok Senin tuh, tanggal 27 Februari 2012, maka berbenahlah aku, mempersiapkan diri. Seluruh rumah aku bersihin. Mending aku bersihin sekarang mumpung masih ada Mbak UU, begitu pikirku. Asik sekali aku membersihkan rumah pagi ini. Sampai suatu ketika terdengar bunyi telpon. Aku pikir itu bunyi HP ku. Ah, ternyata bukan. Itu suara dari HP Mbak UU.

“Halo, assalamualaikum” terdengar Mbak UU menyapa.

Lalu suara kekeh kecil nan manja mewarnai percakapan mereka. Wajah Mbak UU terlihat bahagia penuh bunga-bunga. Tawanya begitu lepas. Ahay….. senangnya jatuh cinta. Akhirnya, ia menemukan cintanya. Setelah lebih dari 20 tahun cintanya tercurah untuk anak-anakku, kini ia menemui pelabuhannya di usia yang tidak lagi muda.

Ah jadi pengin mengenang masa-masa jatuh cinta. Dan pengin juga jatuh cinta lagi tentu dengan orang yang sama ya..... He he he…gak boleh ngers and macam-macam ya! Selamat berbahagia Mbak UU. Terimakasih atas semua jerih payah dan cintamu. Doa kami sekeluarga buat kebahagiaanmu.


Semarang, 26 Februari 2012


read more