Judul diatas terinspirasi komen
pak Handoko di artikelku : Mencintai, Dicintai dan Jatuh Cinta adalah Anugerah.
Begini katanya :
“Meita,
jatuh cinta itu mudah. Yang sulit adalah mbangun trisna.”
Yup! 100% setuju! Banyak orang
yang mudah sekali jatuh cinta, tapi gagal untuk membangun cinta itu menjadi
suatu bangunan yang indah, membuatnya menjadi suatu kediaman yang nyaman bagi
keluarga kecilnya.
Banyak tips yang disediakan agar
rumah tangga bahagia, sakinah mawardah dan waromah. Tetapi tiap hari, masih
saja banyak sidang perceraian atau juga pasangan yang pisah ranjang.
Mbangun tresna tak seindah saat
kita jatuh cinta. Memelihara cinta, seperti merawat anak, tanaman dan binatang
peliharaan kita. Tak cukup hanya cinta, diperlukan kesabaran, ketelatenan dan
masih banyak lagi komponennya. Dan itu pun tergantung kebutuhan masing – masing,
alias sangat situasional.
Seringkali pasangan merasa malas
merawat kemesraan. Pada kenyataannya hal mendasar yang membuat cinta begitu
indah adalah kemesraan. Itu buat saya lho. Entah buat anda. Kita ingat saja
saat berpacaran dahulu, kita tidak malas membuat hal – hal kecil yang
menyenangkan buat pasangan kita. Juga komunikasi yang intens sangat
diperlukan. Kedua hal ini menjadi bumbu
penyedap dalam kehidupan perkawinan. Percayalah, perkawinan tanpa kemesraan dan
komunikasi seperti halnya masakan yang hambar tanpa garam. Sekedar untuk
dimakan mengatasi rasa lapar.
Sekedar sharing saja, suamiku
bukanlah orang yang romantis. Dulu kami
sering berselisih paham, karena sifatku yang manja, ingin selalu diperhatikan.
Sedangkan dia menganggap hal itu tidak penting. Cinta tidak perlu diungkapkan
dengan kata-kata. Cukup perbuatan saja. Tapi buat aku itu tak cukup. Walau
demikian aku tak lelah bersikap mesra dan manja padanya.
Belakangan, di usia perkawinan
kami yang makin matang, dan di usianya yang mulai merayap senja, ia mulai
menyadari, pentingnya kemesraan. Ia sekarang yang sering minta perhatian. He he
he……….Untunglah, ia punya kesadaran begitu. Ia takut aku diperhatikan orang
lain. Xixixixi…………
Hmmmmm senangnya.,,,
Suamiku menyadari aku punya
banyak teman. Memang dari kecil justru kebanyakan temanku adalah laki-laki.
Inilah hal yang dikhawatirkannya. Untunglah, aku selalu dikelilingi teman-teman
yang baik, mereka menyayangi aku. Aku tak munafik, bahwa aku ataupun
sahabat-sahabatku ini tak pernah saling jatuh cinta. Tapi, selalu aku maupun
sahabat-sahabatku ini kembali pada hakikat dan komitmen hidup kami
masing-masing. Persahabatan atau rasa yang ada sebatas untuk mendewasakan dan
melewati proses hidup yang memang harus dijalani sesuai dengan karkter dan
pribadi masing-masing. Namun manusia sejatinya, dihargai karena dia mampu
memegang komitmen dan kehormatannya hingga akhir hayatnya. Semoga aku juga
selalu mampu menjaganya… Amin.
Kembali pada MBANGUN TRESNA.
Seperti yang kusampaikan diawal, cinta itu seperti tanaman yang suatu saat bisa
layu, atau bahkan mati terserang hama ,
dan akhirnya bersemi kembali karena dirawat dengan baik. Kita sering lupa,
bahwa demikianlah cinta kita. Tanpa perawatan yang memadai, pastilah cinta itu
akan seperti mayat hidup jika tak mau dikatakan mati.
Nah, sudahkah anda mbangun
tresna, merawat cinta anda agar tetap subur, indah dan selalu bersemi, berbunga
tiap hari???? Ha ha ha ha….. Kalau aku sih tidak muluk-muluk. Karena sebenarnya
hidup adalah suatu proses. Ada
up and down. Tinggal kita mau membuat proses hidup itu memiliki arti atau hanya
sekedar hidup yang monoton sia – sia.
Akhirnya aku mau mengajak anda
semua : yuk Mbangun Tresna! Yuk mesra, yuk saling memperhatikan, yuk saling
memahami dan selalu memaafkan … silahkan tambahi sendiri ya………………..!!!!!
Salam penuh cinta untuk anda
semua, sahabat-sahabatku!
0 komentar:
Posting Komentar