Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Halaman

Minggu, 14 Agustus 2011

Derai Pucuk Bakau "Harapan"

Minggu, 14 Agustus 2011
Dingin subuh menggamitku
Sementara gemerisik dedaunan yang menari
Tak sabar, mengajakku berdansa

Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…
Ragaku masih enggan bangkit dari pembaringan ini
Terbalut rindu yang merapuh dalam kelam

Hari baru ini terasa patah, luluh lantak
Tapi…
Suara hati memanggilku
Untuk bergegas mendaraskan mantra suci

Karena…
Ada secercah tatap bisu dari sepasang mata yang lugu serta bibir yang kaku
Menanti sebuah penghiburan yang memberikan harapan
Harapan yang bergetar dalam kesunyian….

Gontai kulangkahkan kaki ini ke balik ruang altar
Duduk terpekur sebelum mengorbankan diriku, juga Dia buat mereka
Ahhhhhhhhhhhhhh….
Lelah sekali batin ini terasa

Denting organ dan paduan suara surga menggugahku
Gairahku bangkit
Mendengar nyayian pujian yang keluar dari bibir – bibir kelu

Gumam dan racau tak menentu,
Juga raga – raga renta terlentang tak berdaya
Melenguh menjerit dalam tatap bisu dan air mata pilu
Lengking serenade pagi ini pun seperti ratap saluang...

Ah, Tuhan….
Tak Kau dengarkah ratapan itu
Tidak kah gemertak derita yang melantak meluluhkan hatiMu?

Tapi kutahu Tuhan….
Walau Kau membisu diatas sana
Kesempurnaan sujud bakti raga tak sempurna
Yang pasrah dalam cacat sepanjang hayat
Serta keteguhan iman mereka yang tak bercela
Menjadi kurban yang menyenangkan hatiMu

Dan kan Kau catat itu sebagai kunci untuk masuk SurgaMu, bahagia…..
Hmmmmm.... yah kuyakin itu..



Sebuah desahan seorang imam
yang bertugas mempersempahkan misa setiap pagi
disebuah PAnti Jompo di Binongko Flores

0 komentar:

Posting Komentar