Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Halaman

Rabu, 11 September 2013

Gerakan Zero Waste

Rabu, 11 September 2013

Menarik kiranya berbicara tentang sampah. Sesuatu yang seringkali dianggap menjijikkan. Tetapi kalau kita mau sedikit bersusah payah dan mengelolanya dengan baik akan menjadi suatu tambang emas.
Saya sedang terus mengeksplor segala sesuatu yang berhubungan dengan sampah dan pengelolaannya.Terus terang, saya tertarik dengan bisnis sampah. Tapi, tak tahu harus mulai darimana. Dan sungguh menarik ketika saya menemukan blog Bp. Sobirin yang inspiriatif dan luar biasa. Silahkan mampir disini : http://clearwaste.blogspot.com/
Di blognya, Pak Sobirin, yang tinggal di Bandung (dan memulai gerakannya ini karena keprihatinan akan gunungan sampah di Bandung beberapa tahun yang lalu) mengajak kita untuk mendukung Gerakan Zero Waste.
zero-waste
Menurut beliau, dibutuhkan suatu kelembagaan kecil agar gerakan ini dapat berjalan dengan baik. Caranya, satu keluarga harus menunjuk penanggung-jawab untuk memilah jenis-jenis sampah. Untuk itu diperlukan kedisiplinan dan kemauan yang keras.
Menurut jenisnya sampah dibedakan menjadi :
Sampah plastic
Sampah ini dapat di daur ulang untuk dijadikan kerajinan tangan atau dijual kembali untuk mendapatkan biji plastic yang dapat didaur ulang atau dipakai sebagai bahan polyester (kain).

Sampah kertas
Sampah kertas, koran, buku, ini pun dapat dipisah-pisah lagi dan mempunyai nilai ekonomis yang berbeda. Harga koran bekas, buku dan kertas budi berbeda-beda. Jika ada sedikit punya waktu lebih tentu akan menguntungkan jika mau memilahnya sesuai kelompoknya. Jika anda tidak butuh uang, paling tidak dengan mengelompokkan barang-barang ini sungguh sangat membantu pemulung dan dalam skope yang lebih besar anda turut merawat lingkungan.

Sampah dapur dan sampah daun
Sampah dapur ini yang paling menyebalkan karena bau dan jorok. Tetapi ada beberapa penawaran pengolahannya.
a. Metode Takakura
Ini model ‎pembuatan keranjang sampah yang paling sederhana. Tidak berbau dan tidak makan tempat. Dijamin sampah anda tidak akan menumpuk tapi justru diproses menjadi kompos yang sangat berguna

b. Dibuat pupuk cair

c. Dimasukkan dalam lubang biopori
Dengan metode bipori ini, selain kita mendapatkan kompos, juga kita menjaga resapan air tanah yang akan sangat membantu dalam penanggulangan banjir.

d. Dibuat composter

Sampah ex barang elektronik dan barang yang sulit di hancurkan
Sampah ini membutuhkan penanganan khusus yang harus dikelola dengan baik agar tidak merusak lingkungan.
Contoh sampah jenis ini adalah : alat-alat elektonik yang tidak terpakai lagi, batu baterai, botol hairspray dlsb. Sampai sekarang saya belum tahu bagaimana pemerintah mengelola sampah jenis ini, selain menguburkannya.
Pak Sobirin, bukan hanya mengajak kita semua untuk tidak membuang sampah keluar rumah, beliau juga mengajar kita untuk mendaur ulang air yang sudah terpakai, baik dari bak cuci ataupun dari tempat yang lain. http://clearwaste.blogspot.com/2008/11/kolam-taman-air-limbah-cucian-piring.html
Saya juga sedang berusaha menerapkan ini, tapi sungguh merupakan perjuangan berat, karena tantangannya justru orang rumah sendiri yang malas. Belum ada kesadaran untuk menjaga lingkungan. Mereka lebih senang yang praktis dengan membakar sampah-sampah tersebut.
Duh, seringkali saya merasa bersalah pada alam. Tetapi mendidik memang tidak mudah. Harus dilatih terus menerus.
Saya juga harus tak jemu melatih diri saya untuk mau memilah sampah. Sekarang ini, ketika melihat sampah bertebaran di jalan, tangan saya otomatis mengambil dan menempatkannya, ditempat yang tepat.
Bahkan sering muncul perasaan jika melihat botol plastic dibuang di sembarang tempat, hati kecil saya berbisik, ah sayang sekali, mungkin 1 botol plastic bekas itu sangat berarti untuk para pemulung.
Saya kira ini sebuah alarm positif buat saya sendiri, heehehehe… walaupun saya belum bisa berbuat banyak.
Nah, pertanyaan saya :
“Maukah anda ambil bagian gerakan ini?”
Atau mungkin ada yang terpikir akan berbisnis sampah, karena saat ini belum ada bisnis yang mengurus sampah dalam skala besar. MAU?????

* Ucapan terimakasih khusus saya haturkan buat pak Sobirin yang sudah memotivasi saya lewat tulisan dan blognya. Semoga suatu saat bisa mampir ke Bandung dan berguru pada beliau.

0 komentar:

Posting Komentar