Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Halaman

Rabu, 11 September 2013

Ahok

Rabu, 11 September 2013

Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, sosok ini begitu mencuri hati. Keberanian, kelugasan, kecerdikan hingga ketulusannya sungguh membuat saya bergumam, Syukur kepada Tuhan … Masih ada orang seperti dia dikirimkan untuk menyegarkan dan memperbaharui dunia (baca: Jakarta) yang amburadul.
Tak kurang dari sopir bajaj, mahasiswa, KOMNAS HAM, pengusaha, pegawai negri hingga pejabat DPRD ia ajak duel argumentasi. Jawaban-jawaban Ahok sungguh bukan jawaban ngawur. Ia tak gentar dan sangat menguasai suatu permasalahan. Tidak sekedar maido alias mencela. Ia berusaha memberi solusi. Ia pun rela merogoh kocek sendiri demi kepentingan orang banyak. Tak sudi dengan iming-iming duniawi.
ahok1
“Saya digaji untuk melayani.” Itu ungkapan tulusnya. 
Salah satu penyataannya yang membuat saya sangat terkesan: (Intinya saja ya .. hahaha… habis kebanyakan video yang ditonton sih!)
“Kita sebagai warga Jakarta harus merasa sebagai keluarga. Jangan ada yang kelaparan didiemin ada yang kebanjiran dicuekin.” 
Bukan sama rata, tapi harus berkeadilan sosial!
Pernyataan ini sungguh pernyataan yang mak jleb buat saya. Ternyata masih ada pemimpin yang benar-benar peduli pada rakyat miskin dan menderita. Bukan hanya kata-kata, juga bukan pula sekedar rencana, tapi ia mewujudkannya.
Setelah menonton video-video yang diunggah di youtube, saya harus mengakui : Ahok adalah sosok pemimpin yang cerdas.
Seorang host sebuah talk show tersohor (yang katanya pintar dan membuat keder seorang calon presiden) dibuatnya  keok. Saat mewancarai Ahok, ia terkesan ingin tampil lebih pintar atau sok pintar, tapi justru terlihat bagai orang yang tak berkualitas. Pertanyaan-pertanyaannya justru menjadikan host itu bahan tertawaan sinis para komentator.
Lawan politik yang berusaha menjatuhkan lewat isu SARA justru terjerembab, terperangkap dan akhirnya lenyap……
Luar biasa! Saya semakin penasaran, bagaimanakah alam membentuknya?
Jawabnya saya temukan pada rekaman video: The Power of Integrity.
Saya mengambil inti dari video ini. Bahwa integritas serta keyakinan akan sesuatu yang baik, dibarengi kekuatan doa,  akan menjadi mesin panser yang begitu hebat menghadapi musuh yang sulit terkalahkan : kerakusan, kebodohan, kemiskinan dan kemalasan yang telah mengakar dan beranak-pinak. Bukan cuma pejabat dan pengusaha yang rakus, tapi juga masyarakat yang miskin ditambah malas dan bodoh.
Sungguh serasi sekali Ahok berpasangan dengan Jokowi, Gubernur DKI yang kalem. Seperti kekuatan Yin dan Yang. Saling melengkapi.
Semoga Jakarta Baru dilanjutkan Indonesia Baru segera terwujud.
(Berharap bisa bertemu dan belajar banyak dari AHOK)

Semarang 25 Juli 2013
(Membayangkan suamiku yang mirip Ahok dilihat dari Monas – dan yang lihat seorang buta yang pakai kacamata plus… hahahaha)

0 komentar:

Posting Komentar