Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Halaman

Senin, 10 Juni 2013

VERTIKULTUR, SEBUAH IMPIAN HIDUP HEMAT DAN SEHAT

Senin, 10 Juni 2013

Suatu hari aku membayangkan punya kolam ikan yang berisi nila, bawal, gurami, mujair dan lele serta kebun sayur mungil di dalam tumah. Jadi aku bisa menghemat uang belanja. Maklumlah, kebutuhan anak-anak yang semakin meningkat, kadang-kadang membuat pantat dan tangan ini gatal dan panas.

Di waktu – waktu senggang, aku browsing internet dan mencari-cari segala kemungkinan, dari yang tidak memungkinkan sekalipun. Hahhahahaha ……..

Sampai aku membaca tentang vertikultur. Penasaran aku dibuatnya, walau aku belum merealisasikannya, aku mau berbagi sedikit dari apa yang sudah kubaca. Dan semoga suatu saat aku bisa mewujudkannya.

Di kamus bahasa Indonesia dan Wikipedia, aku tak menemukan definisi tentang vertikultur. Tetapi ternyata Mbah Google lebih pintar dari mereka. Dan inilah definisi tentang vertikultur.

Vertikultura diambil dari istilah verticulture dalam bahasa lnggris (vertical dan culture), artinya sistem budi daya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Dikenal juga dengan istilah tanaman berjenjang.

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/01/22/174546/Vertikultura-Pertanian-Alternatif-di-Tengah-banjir

Aku tak tahu siapa yang menemukan system ini. Mungkin para pakar pertanian Baltyra seperti pak Hand dan Mastok lebih tahu dan bisa menjelaskan lebih rinci nantinya. Yang jelas, tujuan dari sistem ini adalah menghemat ruang karena bisa dilakukan di lahan yang sempit, di pekarangan rumah, ataupun di loteng tempat jemur cucian. Syarat utamanya adalah sinar matahari yang cukup.

Media yang digunakan bisa dari berbagai macam, termasuk bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar rumahnya, seperti bambu, paralon bekas, karung plastik, polybag, karpet talang atau lainnya. Jenis tanaman yang bisa dikembangkan dalam pola bercocok tanam ini idealnya tanaman berakar pendek, seperti selada, kangkung, bayam, sawi, katuk, kemangi, tomat, pare, kacang panjang, mentimun, ataupun bunga-bungaan.

Biasanya tanaman yang dibudidayakan secara vertikultur adalah tanaman semusim, yang tingginya tak lebih dari satu meter. Cabai yang kadang-kadang harganya bikin kepala mendongak, alias selangit juga merupakan tanaman yang sangat mudah dibudidayakan secara vertikultur.

Selain yang berakar pendek, tanaman merambat seperti timun, semangka, melon juga dapat dibudidayakan dengan cara ini .

Banyak manfaat yang bisa didapat dari bertanam ala vertikultur ini :

1. Hemat, karena anda tinggal petik saja kalau butuh sayur, cabai atau tomat, dll.
2. Sehat , tentu saja sehat karena tanaman ini bebas pertisida
3. Produksi oksigen di rumah anda akang meningkat.

Kabarnya di Jepang,, semakin banyak perusahaan yang membuka bisnis tanaman di perkotaan.

http://goelagoela.blogspot.com/2011/02/semakin-banyak-perusahaan-jepang-buka.html

Wah terbayang deh, restoran-restoran dengan sayuran organic dan petik langsung lahap ada di Semarang ini.

Nah, kalau ada yang mau cari cara membuat pot ala vertikultur, ini dia, silahkan lihat.

http://denmas-kenthus.blogspot.com/2012/07/membuat-pot-vertikultur-dengan-pipa.html

http://enalgattuso8.wordpress.com/2012/11/22/vertikultur-ketika-lahan-sempit-adalah-sebuah-tantangan/

Kebayang gak sih, mau makan tinggal pancing, petik, masak, goreng sreng-sreng….. Voila……. Surgaaaaaaaaaaaaaaa !!!!

Semarang, 17 Mei 2013
Congek nungguin suami telpon…

0 komentar:

Posting Komentar