Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Halaman

Kamis, 03 November 2011

Potret Kemiskinan - Sebuah Jepretan Nurani

Kamis, 03 November 2011
Kemiskinan selalu saja membuat orang yang melihat atau mengalaminya merasa pilu sembilu. Begitu juga saat aku megambil potret kemiskinan ini dengan jepretan nurani. Suatu kisah sedih dari kisah abadi yang berjudul : KEMISKINAN.

Dalam berbagai media dikabarkan , Ilham seorang balita berumur 6 tahun  menderita luka bakar di sekujur tubuhnya setelah kebakaran melanda rumahnya di Desa Sukosari, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Ilham tak sempat menyelamatkan diri karena kakinya terikat rantai.  Kaki kiri llham kaku karena hangus terbakar, sementara tubuh bagian punggung hingga kaki kanan melepuh. Lebih tragis lagi  tim medis kesulitan melakukan perawatan, karena kunci hilang sehingga rantai tidak dapat lepas. Dikabarkan kebakaran terjadi karena korban membakar obat nyamuk di dalam kamar rumahnya.
Berita terakhir mengatakan bahwa Ilham akhirnya meninggal dunia.

Ilham : sebuah potret kemiskinan yang membuat nuraniku menggugat. Bagaimana tidak! Ditengah riuhnya pemberitaan yang membuka borok keserakahan para elit petinggi negri ini, (yang merampok uang rakyat) Ilham seorang bocah dari keluarga miskin, akhirnya harus tewas mengenaskan akibat tidak dapat menyelamatkan diri dari kebakaran di rumahnya.

Ibu Ilham bekerja sebagai TKW di luar negeri, ayahnya seorang tukang becak. Kedua kakaknya masih bersekolah. Kebetulan Ilham adalah anak yang hiperaktif. Keluarganya kewalahan mengurus Ilham, hingga akhirnya sang ayah memutuskan untuk merantai Ilham saat mencari nafkah. Beberapa kali Ilham hampir celaka, dari nyaris tertabrak mobil sampai kereta, sampai akhirnya Ilham harus celaka di rumahnya sendiri.

Ironis! Demikian aku cuma bisa bergumam. Saat para maling uang rakyat bebas berkelana, Ilham harus terpenjara kebebasannya, bahkan kebebasan untuk menyelamatkan diri pun tidak bisa ia dapatkan.

Ah Ilham…. Betapa malangnya dirimu, nak. Betapa kemiskinan begitu kejam membelenggumu. Sepeninggalmu pun, masih saja kemiskinan membelenggu keluargamu. Dari keluarga yang kehilangan tempat tinggal, ayah yang terancam hukuman dan menyandang gelar terpidana…………

Dimanakah Engkau Tuhan ????

Jika Engkau mampir di sini, di rumah Ilham….
Janganlah pergi dulu, Tuhan….
 Berikan hati dan ulurkan tanganMu

Jangan beranjak dulu dari rumah Ilham Tuhanku…..
Tengoklah anak-anakMu yang menangis pilu……..
Kehilangan tempat berteduh,
Juga ancaman kehilangan kasih sayang seorang ayah sang pelindung
Terjerat jeruji penjara akibat terbelenggu rantai kemiskinan dan ketidakberdayaan

Tuhanku…..
Utuslah malaikatMu menyambut Ilham,
Agar ia boleh menikmati kemewahan surgaMu
Setelah kemiskinan menjadi nafas hingga akhir hayatnya

Semarang 3 November 2011





0 komentar:

Posting Komentar

 

Komentar Anda