Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Halaman

Sabtu, 17 September 2011

Tragedi Kemiskinan

Sabtu, 17 September 2011
Membaca koran seperti menelusuri jejak kemiskinan harta, juga iman.

Seperti halnya pagi ini. Setelah anak - anak berangkat sekolah, aku membaca koran. Mataku tertuju pada sebuah judul. "Seorang napi bunuh diri, gara - gara hutang."

Segera saja pikiranku berimajinasi. Aku membayangkan diriku berada pada posisi napi tersebut. Ia tersangkut beberapa kasus penipuan, bukan saja saat ia berada diluar penjara, tapi juga saat dia sudah berada dalam penjara. Ya, kasus penipuan selalu saja erat kaitan nya dengan kemiskinan.

Aku masuk ke dalam pikiran napi itu. Kubayangkan saat aku ingin menyenangkan hati orang yang kucintai, tapi apa daya tak ada biaya. Ditambah lagi iman yg tak pernah diajarkan dan diteladankan orangtua. Salah siapakah? Entahlah, tak berani aku menghakimi.

Kulanjutkan lagi membaca berita yang lain. "Seorang Ibu penderita kista tak bisa operasi karena biaya."

Padahal tumor nya seberat +/- 20kg. Ditambah lagi ia juga merawat suaminya yang sakit stroke. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya ia hanya berjualan di rumahnya. Itu pun para pembeli mengambil sendiri kebutuhan mereka karena keterbatasan gerak si ibu. Dia pun hanya mengandalkan tetangga yang baik hati untuk membeli barang yang hendak dijualnya.

Aku terpekur...
Ah kemiskinan...
Mengapa aku tak berbuat apa - apa. ?
Apa yang bisa kulakukan?
Benarkah Tuhan itu kejam?
Ataukah kita saja yang tak memahami kehendakNya?
Kubiarkan hati kecilku bertarung.

Kututup koranku dan kuhela nafas panjang .
Ah ....

Smg 12.09.11
Suka · · Bagikan · Hapus

0 komentar:

Posting Komentar